4 Nov 2014

Tristan dan Isolde : Cinta yang Terlarang?

Tristan : "There are other things to live for: duty, honor."
Isolde : "But they are not life Tristan. They are the shells of life, and empty ones if in the end all they hold are days and days without love. Love is made by God. Ignore it and you suffer as you cannot imagine."
Tristan : "Then I will no longer live without it.


Kisah Tristan dan Isolde mungkin tidak terlalu familiar dalam masyarakat Indonesia. Tristan dan Isolde banyak disebut dalah novel Rahvayana karangan Sujuwo Tejo, hal ini memunculkan anggapan bahwa kisah Triatan dan Isolde merupakan salah satu kisah memiliki yang keistimewaan sampai orang segendheng Sujiwo Tejo menyebut-nyebut kisah ini dalam novelnya. 

Kisah Tristan dan Isolde berlatar di Irlandia abad pertengahan. Tristan dan Isolde mengisahkan tentang cinta terlarang antara Tristan yang merupakan keponakan seorang raja dan Isolde yang merupaka putri seorang raja. Kisah ini menjadi menarik melihat backgroung dari kedua tokoh utama yang merupakan dua orang terpandang dari dua kerajaan yang berbeda. 

Dikisahkan pada abad pertengahan hidup seorang wanita cantik yang merupakan putri dari raja Irlandia. Kecantikannya tersebut membuat seorang raja, yaitu raja Mark dari Cornwall tertarik padanya. Ketertarikan ini bersambut baik dan Isolde pun dijodohkan dengan raja Mark dari Cornwall ini.

Untuk menjemput Isolde dan membawanya ke Corwall, raja Mark kemudian menugaskan keponakan laki-lainya yang bernama Tristan, yang juga terkenal sangat tampan. Bertemu dengan Isolde yang sangat cantik, Tristan pun jatuh cinta kepadanya. Perasaan ini ternyata tidak bertepuk sebelah tangan. Isolde juga sangat mencintai Tristan meskipun ia tahu ia telah dijodohkan dengan raja Mark dari Cornwall tersebut.

Karena perjanjian antara dua Negara tentang pernikahan tersebut tidak bisa dibatalkan begitu saja, Isolde tetap menikah dengan raja Mark dari Cornwall. Meskipun telah menikah, Tristan dari Isolde tetap melanjutkan jalinan asmara mereka. 

Tristan : "I live in torture, thinking of these moments. With every look he gives you, I get sicker and sicker. There is a burning in me I feel on fire, and there's guilt I can't comidify. Does it make you happy to know that?"
Isolde : "The Roman Bridge, I can get to it without being seen, and I'd go there any time to be with you."
Setelah beberapa lama, raja Mark dari Cornwall tersebut mengetahui hubungan asmara antara istri dan keponakan laki-lakinya tersebut. Ia dapat memaafkan Isolde, tetapi Tristan dilarangnya untuk tinggal di Cornwall. Tristan berusaha meyakinkan Isolde untuk tetap bersamanya, tapi apa daya karena tekanan dari raja Mark, Isolde melepakan Trisatan.

Isolde : "I can't."
Tristan : "Why not?"
Isolde : "We both know this cannot be, Tristan. We knew it from the start. That doesn't mean it wasn't true, it is."

Tristan kemudian berkelana dan bertemu dengan Iseult yang berasal dari sebuah daerah bernama Britania. Tristan kemudian tertarik pada Iseult dan menikahinya karena kemiripan nama antara Iseult dan Isolde. Namun, keduanya tidak pernah berhubungan layaknya suami istri karena Tristan tetap teringat pada Isolde.

Suatu hari Tristan jatuh sakit dan meminta agar Isolde datang untuk menemuinya. Jawaban dari permintaannya tersebut nantinya ditandakan dengan dikirimnya sebuah kapal. Jika kapal tersebut berwarna hitam, berarti jawabannya tidak. Namun, jika kapal yang dikirim berwarna putih, jawabn yang diberikan Isolde berarti iya.

Kapal yang datang sebenarnya berwarna putih, tetapi karena cemburu, Iseult mengatakan pada Tristan bahwa kapal tersebut berwarna hitam. Tristan sangat sedih mendengarnya dan kemudian meninggal dunia. Mendengar kekasih hatinya meninggal, Isolde pun patah hati dan kemudian meninggal karenanya.


"Kau benar. Aku tidak tahu apakan hidup lebih besar dari kematian. Tapi cinta itu lebih baik..."  (Tristan)



1 komentar: